Saya salah
satu ibu yang beruntung, karena berhasil melewati fase belajar membaca anak-anak
tanpa ada kendala yang berarti. Bukan berarti saya ibu yang pandai dan sabar
mengajari anak-anak membaca pada usia dini, tapi kebetulan saja saya mengenal
literasi cukup awal, sehingga saya bisa memanfaatkannya untuk membuat anak-anak
bisa membaca tanpa paksaan.
Anak-anak
suka ketika saya bercerita. Cerita yang lucu, yang seru, atau yang menegangkan.
Awalnya saya mengarang-ngarang saja, sesuai kebutuhan, tapi ketika sudah tidak
ada bahan cerita, mulailah saya merasa harus punya banyak buku bacaan untuk anak
seusia mereka. Saya berusaha memilihkan buku anak dengan bahasa dan cerita yang
kaya. Anak-anak suka. Dan entah berapa lama kami membaca bersama, tahu-tahu
anak-anak sudah bisa membaca sendiri. Momen itu benar-benar saya nikmati,
merasa amazing ketika mereka bisa
selesai membaca sendiri satu buku sederhana. Lalu berlanjut ke buku level
berikutnya, lalu level yang lebih tinggi lagi (baca: tebal dan tanpa gambar).
Saya
menyadari bahwa saya berhutang banyak pada dunia literasi. Karena itulah, meski
saya bukan orang yang sangat giat bergerak di dunia literasi, setidaknya saya
menyenanginya.
Mengenal
sosok Merry Christine Rumainum, meski cuma lewat media sosial, membuat saya
kagum, betapa besar kontribusi yang sudah diberikannya untuk pergerakan literasi.
Baik dalam perkembangan sastra di Papua Barat, maupun kepeduliannya pada anak-anak
Papua yang membutuhkan ruang untuk bermain dan belajar dalam perkembangannya.
Merry Christine Rumainum, Sang Penyulam Kata
“Sastra
adalah rumah bagi pikir menemukan dirinya dalam untaian kata tentang rindu yang
meredam jejak kenangan bahkan harapan yang tak pernah padam serta rasa yang
menghidupkan setiap sudut kota.”
Adalah salah
satu kutipan yang disuarakan Merry Christine Rumainum. Sang Penyulam Kata, demikian
kemudian Merry disebut. Gadis bermata sendu dan berambut ikal yang sebentar
lagi berusia 34 tahun itu adalah seorang penulis dan penggiat seni yang berasal
dari Papua Barat. Tentu saja sebutan itu tidak muncul begitu saja. Aktivitasnya
dalam dunia literasi yang sudah berlangsung sejak tahun 2016 telah menelurkan
beberapa buku antologi dan buku mandiri.
Kecintaan dan
kepeduliannya pada pergerakan literasi Papua Barat memantiknya untuk mendirikan
Perkumpulan Sastra Papua Senja, atau sering disebut SAPASE.
Tentang Perkumpulan Sastra Papua Senja
“Generasi
muda setempat memiliki potensi untuk berkarya dalam dunia sastra, sayangnya
masih kekurangan wadah untuk mengembangkannya,” kata Merry sebagai Ketua
Komunitas SAPASE.
Karena itu,
melalui berbagai kegiatan yang menjadi program SAPASE, Merry mengharapkan untuk
ke depannya hasil karya sastra anak-anak muda Papua tersebut, baik puisi,
cerita, atau karya lainnya, dapat menembus skala nasional. Bisa diterima dan
diterbitkan oleh penerbit-penerbit mayor di Indonesia.
Beberapa
program kegiatan SAPASE diantaranya adalah pementasan sastra dan seni, lomba
menulis sastra dan seni, diskusi sastra dan seni, dan berbagai kegiatan lain
yang berhubungan dengan hal tersebut. Menjadi kebanggaan tersendiri ketika kemudian
berhasil dibuat sebuah film animasi tiga dimensi “Tom dan Regi”.
Dan belum
lama ini, Komunitas Sastra Papua Senja berkolaborasi dengan Kemendikbudristek
mengadakan Festival Pesta Menulis dan Pesta Perasaan, yang merupakan
keberlanjutan program sebelumnya, yaitu pembuatan film animasi tiga dimensi
“Tom dan Regi” untuk anak-anak kecil.
Selain
program tersebut adalah Sastra Tanah Kasuari. Sebagai salah satu program
unggulan dari Perkumpulan Sastra Papua Senja untuk membuka ruang diskusi sastra
dan apresiasi sastra atau Alih Wahana Sastra bagi karya-karya sastra Papua dan
Sastra terbaik Indonesia, program ini juga bertujuan untuk mempromosikan sastra
Papua Barat, khususnya Manokwari, serta membangun ekosistem sastra yang kuat di
Papua barat. Kegiatan ini didukung oleh Kementrian Kebudayaan Republik
Indonesia melalui Program Penguatan Komunitas tahun 2025.
Untuk Anak-Anak Papua yang
Kekurangan Ruang Bermain dan Belajar
Suatu hari
dalam sebuah acara bincang-bincang, Merry berkata, “Perempuan itu berkontribusi
untuk membangun tanah Papua. Pintu masuknya adalah pendidikan. Mulailah dari
rumahnya sendiri, mulailah dari hidupmu sendiri. Membangun tanah Papua itu,
kita tidak perlu menjadi hebat, tetapi kita bisa menjadi perempuan-perempuan
yang berpengaruh. Berpengaruh yang bagaimana? Kita bisa berpengaruh dengan apa
yang kita miliki, yang sudah diberikan Tuhan pada kita.”
Gadis manis
sastrawan Papua Barat itu menjadi duta baca Papua Barat tahun 2018-2020. Sebagai
lulusan S1-Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Papua, yang sempat
menjadi dosen, melihat banyaknya anak Papua yang tidak mendapatkan ruang untuk
bermain dan belajar, Merry yang saat itu berumur 27 tahun berinisiatif membuat
Pondok Baca Senja Papua Cerdas.
Aktivitas di Pondok Baca Senja Papua Cerdas cukup bervariasi. Dari Selasa sampai dengan Jumat Cerdas, anak-anak akan belajar membaca, menulis, berhitung, menggambar, belajar bahasa Inggris, bahkan ada pembelajaran karakter. Lalu kegiatan dalam seminggu itu akan diakhiri dengan Sabtu Kreatif.
Para pengajar yang memberi pembelajaran pun datang dari berbagai komunitas dan mahasiswa. Mereka dengan senang hati memberikan bantuan dalam menjalankan aktivitas-aktivitas dan program Pondok Baca Senja Papua Cerdas.
Anak-anak
Papua yang memang sangat membutuhkan ruang bermain dan belajar menyambut dengan
sangat gembira adanya Pondok Baca Senja Papua Cerdas. Mereka mengikuti berbagai
kegiatan dengan penuh semangat dan hati gembira.
Selanjutnya
kiprah dan kepedulian Merry Christine Rumainum sebagai founder Pondok Baca Senja Papua Cerdas ini membawanya menjadi salah
satu penerima Apresiasi SATU Indonesia Award Provinsi Papua Barat tahun 2024 di
bidang Pendidikan, dengan judul kegiatannya: Literasi Papua Cerdas Pondok Baca
Senja Papua Cerdas.
Sumber:
- Akun Instagram Merry Christine Rumainum https://www.instagram.com/merrychristinerumainum?igsh=dDdmYjk1aXp2YWdl
- Akun Instagram Pondok Baca Papua Cerdas https://www.instagram.com/pondok_bacasenjapapuacerdas?igsh=d3cxeDcza2hpN2R0
- Akun Instagram Perkumpulan Sastra Papua Senja https://www.instagram.com/sastrapapuasenja?igsh=MWE3ajB6ejgzbG16
- ANTARA News Papua Barat. 2024. https://papuatengah.antaranews.com/berita/52743/sastra-papua-senja-konsisten-kembangkan-potensi-penulis-muda
- Anugerah Pewarta Astra. 2025. https://anugerahpewartaastra.satu-indonesia.com/2025/assets/download/List_Penerima_Apresiasi_SIA_2010-2024_u250618.pdf

